Kamis, 01 Desember 2011

Solid Ovarium Tumor

SOLID OVARIUM TUMOR
Pengertian
Solid Ovarium Tumor adalah tumor jinak ovarium dan golongan “b” menurut histologik IPGO untuk tumor-tumor ovarium jenis epitel. Tumor ini dapat terjadi pada semua golongan umur , tetapi lebih sering pada usia 50 tahun (60 %) sedangkan pada masa reproduksi kira-kira 30 % dan pada usia lebih muda sebanyak 10 %.
Rangsangan peritonium atau gangguan mekanik
Patofisiologi


Perasaan tidak enak di perut dan gangguan ringan pada saluran pencernaan








Terputarnya tangkai tumor, Tumor pecah, Tumor infeksi, sumbatan sal. Pencernaan













Acute abdomen


Penekanan diafragma



















Gangguan Rasanyaman

Gangguan/ perubahan perfusi jaringan

Sesak


Prognosis
Stadium I dan II tidak memberikan gegaja yang khas sehingga sulit penentuan diagnosa dini.
Stadium III dan IV Bisa diketahui karena sudah memberikan tanda dan gejala Nyeri perut, sesak, perdarhan pervaginam,anemia, pembesaran lingkaran abdomen, benjolan perut bagian bawah, asites.
Pemeriksaan Diagnostik
Fisik
Laboratorium
Laparoskopi
USG /C.T.Scan
Histopatologi
Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas b/d penurunan ekspansi paru karena desakan diafragma, bendungan cairan pleura
Gangguan rasa nyaman b/d penekanan masa tumor
Gangguan/perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen selular yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
Intervensi Keperawatan
Ketidakefektifan pola nafas b/d Penurunan ekspansi paru karena desakan diafragma, bendungan cairan pleura
Tujuan : Setelah diberikan tindakan Keperawatan dan Medis pola nafas efektif
Intervensi
Rasional
Tinggikan kepala
Kaji frekuensi, kedalam pernafasan dan ekspansi dada
Beri penjelasan pasien untuk nafas dalam
Berikan oksigen tambahan
Posisi duduk memungkinkan ekspansi paru dan memudahkan pernafasan.
Mengetahui frekuesi,kedalaman dan ekspansi dada setelah diberi intervensi.
Memberikan kenyamanan bernafas.
Memaksimalkan bernafas dan menurunkan kerja nafas
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d penekanan masa tumor
Tujuan : Setelah diberikan tindakan perawatan dan Medis rasa nyaman nyeri berkurang
Intervensi
Rasional
Berikan kompres hangat
Berikan obat analgetika sesuai terapi
Memberikan rangsangan vasodilatasi dan vaskularisasi jaringan
Membantu mengurangi dan menekan rasa nyeri pada pusat persyarafan.
Gangguan/perubahan perfusi jaringan b/d penurunan komponen selular yang diperlukan untuk pengiriman oksigen/nutrien ke sel.
Tujuan : Setelah diberikan tindakan perawatan dan Medis perfusi jaringan dapat diatasi
Intervensi
Rasional
Kaji tanda vital, warna kulit, ujung jari
Pertahankan suhu lingkungan dan tubuh.
Nilai hasil lab.HB/HT dan jumlah SDM GDA.
Berikan SDM atau PRC sesuai program terapi
Memberikan informasi mengenai perfusi
Memperlancar vaskularisasi kejaringan perifer.
Mengidentifikasi/memperbaiki defisiensi untuk menurunkan resiko perdarahan. Dan memaksimalkan transportasi oksigen kejaringan.


Daftar Pustaka
Marilynn E.Doenges, ( 2000), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta.
Rustam E. Harahap, (1994), Kanker Ginekologi,PT Gramedia, Jakarta.
Sarwono Prawirohardjo, (1999), Ilmu Kandungan, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
-----------(1994), Pedomam Diagnosis dan Terapi Lab/UPF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUD Dr Soetomo, Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket